Kompas Teknologi

Rabu, 22 Mei 2019

VPN Banyak Dipakai Ketika WhatsApp Down 22 Mei 2019, Ternyata Cukup Beresiko

VPN Banyak Dipakai Ketika WhatsApp Down 22 Mei 2019, Ternyata Cukup Beresiko - Ketika WhatsApp down, Rabu 22 Mei 2019 kemarin, tidak sedikit masyarakat memakai telegram.

Google Image - Pemakaian VPN Merajalela

Namun ada pun yang memakai VPN 

Ya, semenjak kemarin, Rabu (22/05/2019) Instagram, WhatsApp, sampai Facebook merasakan gangguan dan tidak bisa diakses.
Seketika nama software VPN pun hadir di panduan supaya sosial media itu kembali normal.

Sejumlah warganet menganjurkan pemakaian VPN (Virtual Private Network) cuma-cuma sebagai solusi ketika Instagram dan WhatsApp Down dan merasakan gangguan.

Melansir laman Tribunjateng.com, Kamis (23/05/2019) Instagram dan WhatsApp Down itu dampak pembatasan akses media sosial dan layanan pesan instan oleh pemerintah.

Tidak sepenuhnya down sebenarnya sebab masih bisa bermanfaat dalam sejumlah waktu. 

Perlu diketahui, pembatasan itu dilaksanakan secara bertahap kemarin dengan meminimalisir kecepatan pemakai dalam mengunggah dan mendownload konten seperti potret dan video.

Tujuan Kementerian Komunikasi dan Informasi ialah mencegah penyebaran informasi hoaks mencantol aksi 22 Mei yang dibicarakan terus hingha sekarang.
logoblog

Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia

Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia - Kabar duka datang dari family Ustaz Arifin Ilham. Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zikra itu meninggal dunia malam ini.

Google Image - Ustaz Arifin Ilham

Kompas Teknologi - Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia

Kabar itu dikatakan oleh Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym melewati pesan singkat. Arifin meninggal pada umur 49 tahun.

"Innaalillahi wainnaa ilaihi roji'uun. Telah wafat guru, kawan kita, Ustad Arifin Ilham," kata Aa Gym dalam pesan singkat pukul 22.50 WIB, Rabu (22/5/2019).

Baca juga:


Arifin meninggal dunia pukul 23.20 masa-masa Penang.

"Semoga beliau berbahagia berjumpa dengan Alloh yang amat disukai dan dirindukannya. Selamat jalan wahai mujahid Allohummaghfirlahuu Warhamhuu Wa'afiih Wa'fuanhuu," kata Aa Gym.
logoblog

Kompas Teknologi - Antisipasi Risiko Pencucian Uang, Perbankan Disarankan Terapkan Sistem AML

Kompas Teknologi - Antisipasi Risiko Pencucian Uang, Perbankan Disarankan Terapkan Sistem AML
Antisipasi Risiko Pencucian Uang, Perbankan Disarankan Terapkan Sistem AMLPerkembangan produk, aktivitas, dan teknologi dalam industri finansial telah semakin kompleks.

Hal ini menambah peluang pihak-pihak tidak bertanggungjawab memakai produk / layanan dari institusi finansial untuk urusan yang salah.

Demi meminimalisir pemakaian bank dan institusi finansial dalam tindak durjana keuangan, penerapan Anti-Money Laundering yang optimal dan efektif sangatlah diperlukan.


Dalam acara “Addressing Indonesian Anti-Money Laundering Regulation with a Holistic Solution”, NICE Actimize dan Q2 Technologies menyuruh bank dan institusi finansial dalam pembahasan tentang pentingnya penerapan Anti-Money Laundering dalam organisasi.


Di samping isi dari ketentuan OJK yang mengharuskan semua institusi finansial termasuk bank untuk merealisasikan sistem Anti-Money Laundering, aturan tersebut pun menyatakan bahwa kompleksitas produk, layanan, dan teknologi finansial yang terus berkembang akan mengakibatkan meningginya risiko pencucian duit dan/atau pendanaan terorisme dalam institusi keuangan.

Hal ini menciptakan penerapan sistem Anti-Money Laundering paling penting untuk operasi bisnis terlepas dari aturan yang berlaku.

Bagian kesatu dari acara membicarakan mengenai bagaimana penerapan sistem Anti-Money Laundering bisa mendorong berjalannya aturan perbankan di Indonesia.

Rian Dharmawan dari Q2 Technologies menyatakan bahwa pemenuhan aturan tersebut sendiri merupakan keharusan dasar dari masing-masing institusi keuangan.

Bagian selanjutnya dibawakan oleh Matthew Field dan Gadaffi Maricar dari NICE Actimize, yang mengenalkan tantangan-tantangan yang terdapat dan praktik terbaik dalam menjalankan keharusan aturan Anti-Money Laundering.

Gadaffi Maricar selaku Senior Presales Consultant dari NICE Actimize mengungkapkan, “Satu titik konsentrasi pada penyelesaian AML yaitu keterampilan memeriksa firasat dengan lebih baik dan efektif. Bertambahnya pertanda yang bersangkutan dengan durjana keuangan sehubungan langsung dengan pertumbuhan transaksi, di mana memahami pertanda-pertanda tersebut ialah hal yang terpenting ketika ini. 

Kemampuan dalam pemakaian proses otomasi, skor prediksi dari SAR (Suspicious Activity Report) dan alur kerja yang teruji, adalahhal terpenting dalam penyelesaian Anti-Money Laundering ketika ini.

” Di samping itu, sebagai penyedia penyelesaian di bidang risiko & pemenuhan dengan empiris yang luas di institusi finansial dan pemerintahan, NICE Actimize mengucapkan pendekatan lengkap untuk KYC dan pengawasan transaksi, dan solusi-solusi berhubungan yang cocok dengan aturan OJK.

Regional Sales Director dari NICE Actimize, Himanshu Upadhyaya menyatakan, “Industri Anti-Money Laundering ketika ini telah bergerak dari yang sebelumnya pendekatan berbasis transaksi, menjadi pendekatan berbasis risiko. Perkembangan teknologi AML telah seharusnya semakin maju dan cocok untuk mengimbangi berkembangnya upaya-upaya perbuatan pencucian uang, diperbanyak perubahan-perubahan pada regulasi pemerintah yang memerlukan sistem yang lebih canggih dan relevan.”


Michael Adinugraha, Senior Vice President dari Q2 Technologies, memblokir acara dengan benang merah bahwa eksistensi teknologi penyokong pemenuhan aturan ialah suatu keharusan, namun bila disaksikan dari perspektif praktis, kemahiran dalam penerapan dan penunjang sama pentingnya untuk membina ekosistem bisnis yang tepat guna dengan sistem Anti-Money Laundering yang berlangsung dengan baik

logoblog

kompas teknologi - Telkomsel Hadirkan Tiga Pilar Inovasi Digital

kompas teknologi - Telkomsel Hadirkan Tiga Pilar Inovasi Digital

kompas teknologi - Telkomsel Hadirkan Tiga Pilar Inovasi Digital
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah melewati rilis yang dierima redaksi Selasa (21/05), menuliskan seiring dengan transformasi Telkomsel mengarah ke digital telco company, Telkomsel terus mempertegas komitmennya guna mengakselerasi negeri.

“Telkomsel mengenalkan tiga pilar inovasi digitalnya yang terdiri dari The NextDev, Telkomsel Innovation Center (TINC) dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), sebagai platform pendukung ekosistem digital nasional,”ujarnya.

Ririek menyatakan meski ketiganya memiliki keserupaan misi dalam membina ekosistem untuk startup, tetapi The NextDev, TINC dan TMI setiap memilki konsentrasi yang bertolak belakang untuk dapat menyerahkan kontribusi pada sekian banyak  tahap pertumbuhan startup, laksana talent scouting, inkubasi, go-to-market maupun strategic investment.

Baca juga : Perkembangan Teknologi | Perkembangan Teknologi Jaringan

Dalam masa-masa yang tidak lama lagi, Indonesia bakal menjadi di antara negara dengan kekuatan ekonomi kreatif digital terbesar di Asia. Telkomsel hendak mengambil peran dengan menjadi ilham dan menyerahkan akomodasi yang berkelanjutan untuk para technopreneur Indonesia dengan konsentrasi pada pemakaian teknologi terkini layaknya suatu startup yang tangkas, efektif, dan dapat bertahan di segala kondisi.

“Melalui wadah yang diakomodasi oleh tiga pilar inovasi digital Telkomsel dari The NextDev, TINC dan TMI, Telkomsel menolong startup menerapkan inovasi-inovasinya guna menyokong transformasi sekian banyak  industri di Indonesia.” jelasnya.

Ririek menambahkan The NextDev, TINC dan TMI adalahprogram Telkomsel yang setiap telah berlangsung dan memiliki keserupaan misi untuk membangun perusahaan muda/startup dengan menajamkan ketangkasan, kemahiran dalam teknologi, serta motivasi kewirausahaan. Sinergi tiga pilar inovasi digital ini pun merupakan format respon Telkomsel atas kendala di industri telekomunikasi dengan memaksimalkan kesempatan lain di ekosistem teknologi terkini.

“Sebagai tiga program yang mempunyai fokus bertolak belakang dalam tahap pertumbuhan startup, kami berupaya guna mensinergikan The NextDev, TINC, dan TMI supaya memiliki akibat lebih besar untuk perkembangan startup maupun ekosistem digital di Indonesia“, imbuhnya.

The NextDev adalahpilar inovasi digital yang ditujukan khusus guna mewadahi early stage startup (seed dan pre-series) lokal dengan software digital yang dapat menyerahkan solusi untuk masalah sosial di masyarakat.

Dilaksanakan semenjak 2015, The NextDev konsisten mengerjakan talent-scouting dan telah mengoleksi sekitar 5.000 gagasan dan usulan dari semua pengembang di 40 kota di Indonesia. Melalui The NextDev Academy, startup terpilih diserahkan serangkaian program pembekalan guna memperkuat akibat social startup untuk masyarakat serta daya keberlanjutan bisnis startup tersebut. S

ebagai upaya guna meningkatan kehadiran The NextDev di masyarakat, akan muncul pula The NextDev Landmark sebagai lokasi untuk mengakomodasi interaksi komunitas dan memicu pertumbuhan startup lebih lanjut.

Belum lama ini di antara startup binaan The NextDev, yakni Habibi Garden, sukses mendapatkan pernyataan global pada acara MWC Barcelona 2019 dengan gelar “GloMo Awards Outstanding Mobile Contribution to UN SDGs”. Habibi Garden juga sukses terpilih menjadi startup “Best of The Best” pada ajang persaingan Singtel Group Regional Future Makers 2018.

Sedangkan Telkomsel Innovation Center (TINC) adalahpilar inovasi digital berupa wadah penelitian dan pengembangan untuk semua startup di kelompok pre-series, dimana para pengembang dapat bekerjasama dengan sekian banyak  pihak laksana penyedia teknologi, korporasi maupun regulator dalam pengembangan sekian banyak  solusi digital khususnya internet of things (IoT).

Selain diserahkan network access dari Telkomsel. melewati program ini startup juga ditolong untuk menambah kapabilitas teknis produk sampai mengeksekusi strategi go-to-market nya dengan memanfaatkan sekian banyak  aset dari Telkomsel laksana laboratorium IoT, mentoring dan program inkubasi bareng expertise di sekian banyak  bidang teknologi laksana IoT, Artificial Intelligent, Machine Learning, dan Big Data.

TINC diinisiasikan tidak melulu untuk menyokong terciptanya produk siap gunakan yang pun layak jual secara bisnis untuk masyarakat , namun pun untuk mengakselerasi terciptanya untuk membuat ekosistem digital yang matang di Indonesia.

Sementara Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) adalahpilar inovasi teranyar Telkomsel yang berfokus melakukan kegiatan investasi pada startup di kelompok series A, pre-series B, series B dan pre-series C yang menjanjikan dan mempunyai potensi untuk berkolaborasi secara sinergis dalam mengakselerasi perkembangan mereka dengan memanfaatkan akses pada ekosistem, aset, dan kompetensi yang dipunyai Telkomsel. Dana mula yang dikeluarkan TMI untuk ialah sebesar US$ 40 juta, dengan bekerjasama dengan MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8, suatu corporate venture capital (CVC) kepunyaan Singtel.

Ririek lantas menyatakan bahwa sekian banyak  wadah inovasi teknologi dari Telkomsel diinginkan dapat mengakselerasi semua technopreneur muda untuk menerapkan ide-ide kreativitas mereka yang sejalan dengan keperluan pasar dan dapat memberi nilai tambah secara sosial untuk konsumen. Tidak melulu itu, urusan ini pun menjadi bukti komitmen Telkomsel guna mengakselerasi negeri.

“Inisiatif Making Indonesia 4.0 menuntut kesiapan sumber daya insan dalam penguasaan teknologi. Ketiga pilar inovasi digital Telkomsel diinginkan dapat menambah daya saing Indonesia di bidang teknologi, sampai-sampai Indonesia lebih siap guna menghadapi persaingan global di masa depan”, tutup Ririek.

logoblog

Kompas teknologi - Perbaiki Galaxy Fold, Ini yang Dilakukan Samsung

Kompas teknologi - Perbaiki Galaxy Fold, Ini yang Dilakukan Samsung
Ponsel pintar baru, Samsung Galaxy Fold saat diperkenalkan pertama kali di San Francisco, California, AS, 20 Februari 2019. Galaxy Fold tersedia dalam empat varian warna, yakni hitam, silver, hijau, dan biru. Galaxy Fold dikabarkan akan dibanderol mulai 1.980 dollar AS atau sekitar Rp 27,8 jutaan. REUTERS/Stephen Nellis

Kompas teknologi - Samsung masih berkomitmen mengenalkan kembali ponsel lipat super mahal Galaxy Fold. Smartphone tersebut seharusnya telah ada di pasaran sekarang, tapi seluruh unit ditarik sesudah ditemukan tidak sedikit masalah.

Baca: Beli Smartphone Lipat Samsung Galaxy Fold? Simak 5 Hal Ini

Dikutip laman BGR, Rabu, 15 Mei 2019, Samsung telah mengerjakan perbaikan dengan menciptakan lapisan pelindung ponsel di unsur dari tubuh. Hal tersebut bukan sesuatu yang serupa jenis pelindung layar yang secara naluriah dapat terkupas oleh pemakai.

Melepas lapisan layar dinamakan sebagai di antara penyebab mengapa sejumlah pengulas selesai dengan perlengkapan yang nyaris tidak berguna. Samsung diadukan telah memperingatkan bahwa lapisan tersebut tidak seharusnya dilepas sekitar rilis pers Galaxy Fold, tapi kenyataan itu tidak jelas saat pengulas kesudahannya mempunyai perangkat di tangan mereka.

Samsung pun dilaporkan berjuang mengecilkan celah yang terdapat di unsur atas dan bawah engsel Fold, di mana partikel kotoran dan semacamnya tidak melulu secara tidak sengaja menyelinap ke dalam tapi pun bersarang di bawah layar dan mulai mengakibatkan masalah. Laporan baru menuliskan Samsung berjuang membuat celah tersebut lebih kecil, yang pasti saja adalahhal yang baik.

Berdasarkan keterangan dari media Korea, Galaxy Fold yang dikenalkan kembali bisa tiba pada mula Juni, dengan eksekutif seluler terkemuka Samsung DJ Koh berjanji guna segera memberitahukan tanggal rilis baru. Laporan baru ini, berlangsung dengan sekian banyak  perubahan dan perbaikan yang telah mulai diangkut Samsung ke perangkat.

ADVERTISEMENT


Galaxy Fold memakai Infinity Flex Display baru berukuran 7,3 inci yang memungkinkan ponsel mempunyai layar berukuran tablet dan bisa dilipat supaya muat ke dalam saku. Layar utama dengan resolusi QXGA+ (4,2:3), dan saat dilipat, layar HD+ (12:9) 4,6 inci yang lebih kecil dipakai untuk mode telepon. Galaxy Fold dibanderol ekuivalen US$ 1.980 (setara Rp 27,7 juta)
logoblog

Kompas teknologi - Potret Pendidikan Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi

Kompas teknologi - Potret Pendidikan Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi
Potret Pendidikan Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi

Kompas teknologi - Potret Pendidikan Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi

Kompas teknologiBerdasarkan laporan PISA (Programme for International Student Assessment) peringkat edukasi Indonesia di dunia bercokol di urutan 62 dunia di bidang sains, 63 dunia di bidang matematika, dan 64 dunia di membaca. Masih di bawah Singapura, Vietnam, dan Thailand. PISA sendiri adalahsurvei yang menguji keterampilan siswa berusia 15 tahun guna tiga bidang, yaitu membaca, matematika, dan sains. Survei ini diinisiasi Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Dalam sambutannya di peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diluncurkan di website resmi Kemendikbud, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendi, mengklaim bobot pelayanan edukasi di Indonesia telah semakin baik dalam sejumlah tahun terakhir ini. Dalam sambutannya ia menyoroti pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dilaksanakan pemerintah adalahsalah satu teknik untuk menambah pelayanan pendidikan.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memberi perhatian eksklusif untuk edukasi di distrik terluar, terdepan, dan tertinggal. Bahkan, Kemendikbud memberi perhatian eksklusif pada edukasi anak-anak Indonesia yang sedang di luar batas negara,seperti anak-aak keturunan Indonesia yang terdapat di Sabah dan Serawak, Negara unsur Malaysia," ujarnya.

Pemerataan infrastruktur dan SDM

Senada dengan Muhadjir, Rosdewi Malau, di antara guru di SMPN 20 Jakarta, pun merasakan urusan yang sama. Ia berasumsi untuk ketersediaan infrastruktur dan kemudahan belajar melatih di kota-kota besar telah memadai. Ia bercita-cita pemerintah lebih menyimak infrastruktur dan ketersedian SDM di daerah-daerah terpecil demi meratanya mutu edukasi di Indonesia.

"Kalau di kota sendiri sih telah bagus,katakanlah daerah-daerah yang telah terjamah teknologi dan kemudahan yang terdapat saya rasa telah bagus. Ya tersebut dia SDM-nya pun harus diperbaiki, khususnya di wilayah dengan teknik ya tersebut tadi, gajinya mungkin, fasilitasnya, seluruh aspek diacuhkan harus," ujar Rosdewi ketika diwawancarai DW Indonesia.

Dengan tuntutan pertumbuhan zaman yang cepat, guru yang sudah melatih dari tahun 1984 ini, sadar betul semua pendidik mesti dapat beradaptasi dengan pertumbuhan tersebut. Apalagi dari segi teknologi, bila dikomparasikan dulu dimana guru mesti melatih dengan cara konservatif, sebut saja papan tulis, kapur, buku-buku latihan yang tebal, namun sekarang dengan kehadiran teknologi laksana komputer, proyektor, dan internet dirasanya paling efektif dalam pekerjaan belajar mengajar. Namun Rosdewi menekankan hal pengawasan orang tua di rumah pun menjadi urusan mutlak, lagipula di usia-usia itu siswa paling rentan terhadap pengaruh luar. Sehingga pengaruh teknologi ataupun internet tidak memberikan akibat yang buruk terhadap pertumbuhan belajar siswa.

"Kita tidak jarang bicara dengan orang tua (siswa), anda tidak mungkin menghambat teknologi itu. Tapi bagaimana teknik pengawasannya, jadi harusnya orang tua dari lokasi tinggal harus tahu apa yang dibaca anaknya, apa yang dilihat, karena bila kita mau memblokir teknologi ini pun malah menghambat, anak-anak ini kan bakal berkembang, ga anda saja mereka kan butuh juga, butuh tahu. Cuma ya menurut keterangan dari saya pemantauan dari lokasi tinggal harus lebih ketat," jelasnya.

Seperti diketahui, demi menyongsong Revolusi Industri 4.0 pemerintah mulai menggeser fokusnya dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Muhadjir pun berasumsi perkembangan teknologi yang semakin modern dapat mempengaruhi teknik berpikir, berperilaku, dan karakter siswa. "Peserta didik mesti mempunyai karakter dan kepribadian bangsa di tengah evolusi global yang bergerak cepat," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dituntut beranggapan komputasi

Kurie Suditomo, pendiri codingcamp.id suatu perusahaan yang melatih pelatihan digital untuk anak umur 9 hingga 17 tahun, menilai di tengah majunya teknologi, Indonesia masih sangat kelemahan sumber daya insan di bidang sains teknologi maupun engineering art. Maka dari tersebut codingcamp.id muncul untuk menjawab kecemasan tersebut. Berdasarkan keterangan dari Kurie, paling penting untuk anak-anak Indonesia unutk memilah informasi berbasis digital yang datang,

"Itu sangat bersangkutan dengan keterampilan logika seseorang untuk mengetahui sebuah masalah, memecahkan masalah dan lain-lain. Nah sebetulnya (berlatih) coding dapat jadi jalan keluarnya, kenapa? Karena latihan ini paling nyambung dengan generasi sekarang, bebasis visual dan anak-anak suka sebab lagi in banget kan main games, anak-anak anda kan telah digital native," jelas Kurie ketika diwawancarai DW Indonesia.

Pesatnya peradaban teknologi dewasa ini, ia bercita-cita dapat menyerahkan pelayanan pendidikan untuk mereka yang masih tertinggal. Berdasarkan keterangan dari Kurie pelajaran konten pembelajaran secara digital sangat tidak sedikit namun masih tidak sedikit yang belum membudayakan itu, tidak melulu di Indonesia namun pun di luar negeri. Berlatih coding dapat menjadi alternative edukasi di masa globalisasi ini.

"Imagine aja bila anak-anak sekolah contohnya middle-upper barangkali sih gampang, dia telah full keyboard dari kecil, namun bagaimana anak-anak di dusun yang gunakan smartphone sekali-sekali tersebut juga cuma dapat main, terus lihat laptop keyboard ga pernah, terus tiba-tiba pada ketika mereka telah kerja mereka diinginkan sudah dapat mengetik kan mustahil," tambah Kurie.

Menurutnya sistem edukasi di Indonesia memiliki beban yang lumayan besar, maka tersebut harus diimbangi dengan distribusi minat peserta didik supaya mereka tetap senang dalam pekerjaan belajar mengajar.

Pada tahun 2019 sendiri, pemerintah sudah mencanangkan perkiraan pendidikan sebesar 492,5 Triliun Rupiah, dengan rincian 163,1 T guna pusat, 308, 4 T guna daerah, dan 21 T guna pembiayaan. Angka ini tumbuh sebesar 11,4 persen dibanding perkiraan tahun 2018. Maka dari itu, pemerintah diharap arif dalam menggunakan perkiraan tersebut, selain guna keperluan mempunyai sifat administrative tetapi untuk kualitas pelajaran pembelajaran.

Sama laksana Rosdewi, Kurie juga bercita-cita upaya pemerintah guna meratakan mutu edukasi di Indonesia baik dari infrastruktur dan SDM bisa terwujud demi membalas tantangan global di masa yang bakal datang, supaya tujuan negeri ini laksana yang tertulis dalam pendahuluan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa bisa tercapai
logoblog

Minggu, 19 Mei 2019

Tekan Defisit Neraca Dagang, Kemenperin Akan Genjot Produksi Green Fuel

Tekan Defisit Neraca Dagang, Kemenperin Akan Genjot Produksi Green Fuel - Guna mengurangi defisit neraca perdagangan dampak impor sektor migas, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menaikkan produksi bahan bakar hijau (green fuel) laksana biodiesel B20 dan B30. Bahan bakar diesel gabungan minyak nabati dan minyak bumi itu diinginkan mengurangi impor bahan bakar fosil yang mengurangi neraca perdagangan.

"Sekarang pemerintah memitigasinya dari sektor industri ialah pemakaian biofuel, bahkan pemerintah bakal mendorong pemakaian green fuel, green diesel, green gasoline dan green avtur. Tetapi berproduksi tersebut membutuhkan waktu, jadi tidak terdapat yang instan," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (19/5/2019).

Google Image - Tekan Defisit Neraca Dagang

Berdasarkan keterangan dari Airlangga, Indonesia mempunyai sumber minyak nabati yang besar yakni minyak kelapa sawit. Artinya, kata dia, dari segi bahan baku pemakaian bahan bakar nabati (BBN) untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling memungkinkan.


"Penggunaan fuel yang dibaur minyak nabati diinginkan mampu menghemat devisa negara dan kuota impor migas bakal berkurang. Karea tersebut kami telah meminta pada pelaku usaha supaya mendukung penuh pemakaian biodiesel," ujarnya.

Upaya lain, sambung Airlangga, ialah pengembangan kendaraan listrik yang pun dapat meminimalisir ketergantungan pada pemakaian BBM serta meminimalisir ketergantungan pada impor. Hal ini, kata dia, berpotensi menghemat devisa selama Rp789 triliun.

Terkait dengan itu, kata Airlangga, Indonesia pun mempunyai cadangan bijih nikel yang membludak sebagai bahan baku utama dalam penciptaan baterai kendaraan listrik. Hal ini menurutnya sekaligus pun menjadi pesona investasi untuk perusahaan asing yang hendak memperluas produksi.


Airlangga mengatakan, Indonesia bakal mempunyai pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit melewati investasi PT QMB New Energy Materials di area Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, yang ditargetkan bakal beroperasi pada pertengahan tahun 2020.

Proyek industri smelter berbasis teknologi hydrometallurgy itu akan memenuhi keperluan bahan baku baterai lithium generasi kedua nikel kobalt yang dapat dipakai untuk kendaraan listrik. Total investasi yang ditanamkan sebesar USD700 juta dan bakal menghasilkan devisa senilai USD800 juta per tahun.
logoblog